Mengenal Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah, Apa Itu?
Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Dalam setiap peristiwa, selalu ada konsep ruang dan waktu di dalamnya.
Pada peristiwa Bandung Lautan Api, misalnya, peristiwa kebakaran besar itu terjadi di Bandung pada Maret 1946. Kota Bandung dan bulan Maret 1946 adalah konsep ruang dan waktu yang ada dalam peristiwa tersebut.
Agar lebih rinci, berikut ini pengertian konsep ruang dan waktu dalam sejarah.
Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah
1. Konsep Ruang (spatial)
Ruang, atau bisa juga disebut dimensi spatial, adalah suatu tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Spatial sendiri berasal dari bahasa Latin, spatium yang berarti “ruang”.
Ada beberapa penjelasan konsep ruang dalam mempelajari sejarah, yaitu:
- Ruang adalah tampat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa dalam perjalan waktu.
- Saat menelaah suatu peristiwa, kita tidak bisa terlepas dari ruang dan waktu terjadinya peristiwa tersebut.
- Konsep waktu menitikberatkan kepada aspek kapan peristiwa tersebut terjadi. Sementara konsep ruang menitikberatkan kepada aspek tempat di mana peristiwa tersebut terjadi.
2. Konsep Waktu (temporal)
Konsep waktu dalam sejarah berguna untuk menjelaskan secara konkret tentang perkembangan manusia atau suatu masyarakat.
Secara umum, ada beberapa pengertian konsep waktu dalam mempelajari sejarah:
- Masa lampau itu sendiri ialah sebuah masa yang sudah terlewati. Kendati begitu, masa lampau bukanlah sebuah masa yang final atau berhenti.
- Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Apa yang telah terjadi pada masa lampau bisa kita jadikan acuan untuk bertindak pada masa sekarang atau masa yang akan datang.
- Sejarah bisa digunakan sebagai modal awal untuk bertindak pada masa kini atau sebagai acuan untuk perencanaan masa depan.
Dalam sejarah, ada 4 konsep waktu yang sangat penting untuk dipahami. Keempatnya adalah perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Perkembangan terjadi ketika sebuah masyarakat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Biasanya masyarakat berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contohnya, perkembangan kota Jakarta yang semakin metropolitan.
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga atau cara-cara lama. Meskipun ada yang berbeda, tetapi tak mengubah pola atau esensi dari yang sebelumnya.
Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau terulang lagi pada masa berikutnya. Misalnya, Soekarno dan Soeharto sama-sama lengser setelah mendapat tekanan dari demonstrasi mahasiswa.
Perubahan terjadi jika masyarakat mengalami pergeseran atau perkembangan secara besar-besaran, tetapi dalam waktu yang relatif singkat. Hal in bisa saja terjadi lantaran ada pengaruh yang kuat dari luar.
***
Konsep ruang dan waktu sangat penting untuk memahami maupun meneliti sejarah. Bagaimanapun, pelaku sejarah adalah manusia, dan manusia pasti hidup di tempat dan dalam waktu tertentu.
Referensi: buku Pengantar Ilmu Sejarah karya Kuntowijoyo | Repositori Kemdikbud | gambar: Canva
- 6 Podcast Peter Carey Ini Bahas Pangeran Diponegoro, Menarik! - September 25, 2024
- Daftar Isi Buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 Karya M.C. Ricklefs - August 12, 2024
- Daftar Provinsi di Indonesia Beserta Ibu Kotanya, Ada 38 Provinsi - August 5, 2024