1600 - 1799, VOC

Daftar Glosarium Mata Uang VOC, dari Koin Croon sampai Koin Ropia

Mata uang VOC jadi nilai tukar yang penting pada era perdagangan rempah-rempah. Bagaimana tidak, VOC adalah kongsi dagang terbesar di dunia dengan wilayah perdagangan yang membentang luas dari Eropa, sepanjang Samudra Hindia, Kupulauan Nusantara, hingga Cina dan Jepang.

Saking luasnya wilayah tersebut, VOC (Vereenig-de Oost-Indische Compagnie) mengenal berbagai jenis mata uang. Disarikan dari VOC Glossary Indonesia yang disusun oleh Mona Lohanda (dkk), berikut ini glosarium mata uang yang berlaku pada era VOC.

Glosarium Mata Uang VOC

1. Amandel

Amandel adalah uang koin Gujarat yang bernilai rendah. Nilai amandel sama dengan 1/36 pais.

2. Bisty

Bisty merupakan uang logam perak di Persia yang bernilai sekitar 8 sen Belanda.

3. Buseruku

Buseruku merupakan uang logam di Malabar. Dalam Bahasa Portugis disebut sebagai bazarucco. Uang logam ini dibuat dari timah atau tembaga kecil yang pada awalnya bernilai 1/24 stuiver. Pada kemudian hari, buseruku juga dibuat dari timbel sehingga menjadi uang kecil dari campuran tembaga dan timah.

4. Cabier

Cabier adalah uang koin Arab yang nilainya tidak sama di setiap tempat. Di Mokka, cabier dinilai 1/50 sampai 1/60 rial, sedangkan di Missery atau Mesir bernilai 1/30 sampai 1/35 rial. Cabier berasal dari bahasa Arab, kbir yang berarti koin.

5. Coubang, Koban

Coubang atau koban adalah uang emas Jepang yang berbentuk oval dan beratnya hampir 18 gram. Sampai dengan tahun 1696, koban selalu terbuat dari emas 21 karat.

6. Courys, Cauris

Courys atau cauris adalah sejenis kerang atau tanduk putih kecil (cyprea moneta) yang terutama berasal dari Maladewa. Ini biasanya digunakan sebagai alat pembayaran di Afrika Timur dan Asia Selatan.

Di Asia Timur dan Siam, courys atau cauris disebut dengan beas. Sementara di Afrika disebut dengan bugis dan di Ceylon terkadang disebut bongis. Dalam catatan pada Surat, nilainya sekitar 1/80 pais.

7. Croon

Croon adalah uang logam yang di Hindia Timur yang disebut leeuwendaalder. Pada tahun 1615, croon bernilai 40 stuiver. Kemudian pada tahun 1639 nilainya menjadi 48 stuiver.

8. Dinar

Dinar adalah uang logam dari Persia yang bernilai 1/10000 thoman.

9. Ducaten, Dukaton

Ducaten atau dukaton merupakan uang logam Eropa yang bernilai 63 stuiver. Untuk setengah ducat, koin perak dulu berlaku di beberapa negara Eropa dengan nilai 5 sampai 6 shilling sterling.

10. Duit

ilustrasi duit mata uang voc
ilustrasi duit (Wikimedia Commons/Rijksmuseum)

Duit adalah uang koin Belanda yang bernilai 1/8 stuiver yang sama dengan 1/2 oortje dan sama dengan 2 penning.

Yuk, lanjut baca glosarium mata uang VOC berikutnya!

11. Ichibu, Itseboos

Ichibu atau itseboos merupakan uang logam emas kecil di Jepang yang bernilai 1/4 koban.

12. Kasje

Kasje merupakan duit atau koin timah kecil. Di Jepang, 1 tael bernilai 550 kasje. Duit Cina dalam Bahasa Inggris pidgin masih disebut dengan cash. Kasje berasal dari bahasa Portugis-India, caixa yang berarti uang koin timah.

Di seluruh Asia Tenggara dan Asia Timur, kasje dipakai sebagai uang dengan nilai rendah. Uang koin kecil yang digunakan di Nusantara awalnya terbuat dari tembaga.

13. Kazbegi

Kazbegi merupakan uang koin tembaga Persia bernilai 1/2000 thoman atau sekitar 2 sen.

14. Larijn

Larijn adalah uang koin perak di Persia bernilai 1/80 thoman atau 10 stuiver. Di Arabia, nilai uang ini juga dikenal dalam pecahan satu dan setengah larijn. Kata larijn sendiri berasal dari nama kota Lar.

15. Leeuwendaalder

ilustrasi leeuwendaalder
ilustrasi leeuwendaalder (Wikimedia Commons/Alf van Beem)

Leeuwendaalder merupakan uang koin Belanda yang dicetak setelah pembubaran Philip II. Koin itu kemudian digantikan oleh provintiedaalder, tetapi tetap digunakan untuk waktu yang lama sebagai alat tukar dalam perdagangan. Di Levant, leeuwendaalder sangat populer. Nilainya sekitar 1 1/2 gulden.

16. Maas, mas, masen

Maas, mas, atau masen adalah instrumen penghitungan mata uang. Di Jepang dan Cina nilainya sekitar 1/10 tael, yang masing-masing sekitar 7 stuiver dan sekitar 8 stuiver. Untuk di Siam, maas bernilai 1/16 tael atau sekitar 9 stuiver.

Sedangkan di Aceh dan Makasar ada dua uang maas emas. Keduanya bernilai 1/16 tael emas yang masing-masing sekitar 12 1/2 dan 30 stuiver. Di Aceh ada juga maas perak yang bernilai 1/8 real Spanyol atau 7 1/2 stuiver.

17. Mahmudi

Mahmudi merupakan uang koin perak Persia yang nilainya 1/100 thoman atau sekitar 8 stuiver. Nilainya rendah dan dicetak di Surat. Pada tahun 1624, di Surat nilainya sekitar 10 stuiver atau lebih.

18. Nim

Nim merupakan uang logam tembaga Persia yang bernilai sekitar 1 sen.

19. Oortje

Oortje adalah uang logam bernilai 1/4 stuiver atau sekitar 2 duiten atau sekitar 4 penning.

20. Ori

Ori merupakan uang perak Persia senilai 1/10 thoman atau sekitar 4 gulden.

Mata Uang VOC berikutnya adalah pagode, di bawah ini penjelasannya.

21. Pagode

Pagode merupakan uang logam yang berlaku di Pantai Koromandel. VOC memberi harga pagode dengan nilai 120 stuiver yang terbagi menjadi fanum-fanum: 16 yang besar dan 24 yang kecil. Koin ini juga senilai dengan 6 gulden Belanda. Di Deccan, ada pagode yang bernilai 8 larijn Persia.

Pagode tibbekis adalah pagode dari Vengurla, pagode sannegrijs atau sammegrijs adalah pagode Canaras, pagode St Thomas adalah koin perak dengan gambar St Thomas, dicetak oleh orang Portugis. Uang logam emas India Selatan bernilai 3 sampai 3 1/2 ropia.

Pada tahun 1694, Gubernur Jenderal VOC menetapkan nilai tukarnya sebagai berikut: 1 pagoda tibbekis adalah 75 stuiver, 1 pagoda sammegrijs adalah 112 1/2 stuiver.

Baca Juga: Daftar Lengkap Gubernur Jenderal VOC, dari Awal hingga Bangkrut

22. Pais

Pais merupakan uang tembaga senilai 1/64 ropia, 1/4 ana, atau dibagi dalam 36 amandelen dan 80 cauris.

23. Pardau

Pardau awalnya berasal dari Bahasa Portugis, pardao. Ini merupakan koin perak di Goa yang berharga 300 reis. Demi kepentingan perdagangan VOC di pesisir Malabar, uang itu juga dicetak di Belanda. Pada perkembangannya, nantinya juga muncul pardaus emas.

24. Piaster

Piaster merupakan koin perak standar yang diperkenalkan rezim Inggris di pulau Jawa dari tahun 1811 dan seterusnya.

25. Picis, Pices

Picis, pices, atau piti Cina adalah nama koin timah yang tidak dimurnikan. Itu juga menjadi nama umum untuk koin Asia yang terbuat dari tembaga, timah atau perunggu. Koin ini aalnya dari Cina, tetapi kemudian juga dicetak secara lokal dari tembaga atau timah. Untuk picis Jepang disebut juga dengan kasje atau duit (koin kecil timah).

26. Provintiedaalder

Provintiedaalder merupakan uang logam yang dicetak di berbagai provinsi dan dilengkapi dengan lambang provinsi, dengan nilai yang sama di mana-mana. Pada perjanjian Staten-Generaal (Dewan Perwakilan Rakyat) tahun 1606, nilainya ditentukan sebesar 2 gulden 8 sen, kemudian menjadi 2 1/2 gulden. Nilai provintiedaalder di Hindia sama dengan nilai reaal Spanyol yang saat itu lebih dikenal, yaitu 60 stuiver.

27. Reaal, Real

ilustrasi real
ilustrasi real (Wikimedia Commons/Amsterdam Museum)

Reaal atau real berasal dari Bahasa Spanyol, real de plata. Ini merupakan koin perak Spanyol yang diimpor di Asia dengan nilai 2 1/2 gulden atau 5 shilling atau 6 stuiver.

Nilai tukarnya berbeda-beda, tetapi pada tahun 1622 nilainya menjadi 60 stuiver. ‘Reaal van achten’ adalah koin perak dengan nilai 8 reaal atau 48 stuiver. Untuk terminologi Bahasa Indonesia disebut juga dengan rial atau ringgit.

28. Rixdaalder

Rixdaalder adalah mata uang Belanda yang digunakan mulai dari sekitar tahun 1600 sampai 1850. Uang ini dipakai di berbagai negara Eropa dan dalam perdagangan mereka di Asia, terutama untuk membandingkan harga dengan mata uang lain yang lebih umum. Di Belanda nilainya sekitar 48 stuiver. Sedangkan di Hindia Timur, sejak tahun 1656 nilainya sekitar 60 stuiver.

29. Riyal

Riyal adalah mata uang perak Pesia bernilai 1/20 thoman atau sektiar 2 gulden.

30. Ropia sicca

Ropia sicca adalah ropia yang dicetak oleh VOC. Uang ini memiliki nilai intrinsik 4% lebih banyak daripada yang dicetak oleh penduduk asli. Sicca atau sikkah sendiri berarti stempel koin. Ada jenis ropia yang dicetak di Bengal (lihat juga ropij).

Glosarium mata uang VOC berikutnya adalah ropij atau ropia, baca penjelasannya berikut ini!

31. Ropij, Ropia

ilustrasi ropij mata uang voc
ilustrasi ropij (Wikimedia Commons/Rijksmuseum)

Ropij atau ropia merupakan mata uang koin perak. Uang ini nilainya berbeda di setiap tempat, tetapi biasanya sekitar 28 stuiver yang terbagi menjadi 16 ana. Dalam terminologi Bahasa Indonesia, ropij atau ropia adalah rupiah.

Ropij atau ropia berakar dari Bahasa Sanskerta, yaitu rupya yang artinya perak. Ropia Chaganni mungkin dinamai menurut nama raja besar Shah Jehaan. Kata tersebut dipakai dalam berbagai bentuk di berbagai penjuru Asia. Mata uang koin India, dicetak oleh para mogol. Nilai pasarnya mengikuti nilai emas dan perak dan tidak stabil.

Pada tahun 1686, nilai tukar resmi ropij di Malabar adalah 30 stuiver. Nilai itu yang digunakan VOC dalam pembukuan dan perhitungan biaya bulanan para pegawainya. Jika ada perbedaan besar antara nilai tukar resmi dan nilai pasar, maka nilai tukar harus disesuaikan.

Ada berbagai jenis ropij atau ropia. Misalnya ropia mogol emas dan perak (1 emas adalah 7 1/2 rijksdaalder), koin perak Benggala ropia-sicca dan bazarropias yang bernilai masing-masing 33 dan 30 stuiver, serta koin perak Surat bernilai 37 1/2 sen.

32. Schelling

Schelling adalah uang logam bernilai 6 stuiver. Itu juga sebagai uang logam Belanda bernilai 1/8 rijksdaalder.

33. Schuytsilver, Schuitgeld

Schuytsilver atau schuitgeld merupakan logam (emas, tembaga, timbal, perak) yang dicetak dengan cetakan berbentuk kapal, seperti halnya dengan timah yang sekarang masih dipasarkan dalam bentuk kapal. Di Jepang, logam perak schuitzilver adalah dasar sistem mata uang.

Untuk 1 schuitje memiliki nilai tetap 4,3 tael atau sekitar 15 gulden. Mata uang lainnya ditukar menjadi taels, dan kemudian tael itu ditukar lagi menjadi schuitgeld atau schuitzilver.

34. Shahi

Shahi adalah uang perak Persia senilai 1/200 thoman atau sekitar 4 stuiver.

35. Sjancos, Sjankos, Chanco

Sjancos, sjankos, atau chanco adalah cangkang kerang tanduk besar yang digunakan sebagai gelas minum, hiasan, atau untuk upacara adat istiadat agama. Chanco yang paling mahal berasal dari China dan Benggalla.

Di beberapa tempat, seperti di Ceylon dan Madurai, chanco juga digunakan sebagai uang. Untui 1 coer chanco bernilai 1 pagode yang masing-masing berjumlah satu stuiver. Chanco berasal dari Bahasa Sanskerta, cankha.

36. Stuiver

ilustrasi stuiver era 1789
ilustrasi stuiver era 1789 (Wikimedia Commons/Dmitrij Rodionov)

Stuiver adalah mata uang Belanda senilai 1/48 rijksdaalder. Pada tahun 1656, stuiver di Timur bernilai 1/60 rijksdaalder. Itulah sebabnya stuiver Hindia disebut dengan stuiver ringan. Uang stuiver perak Belanda yang belum dipotong itu ditingkatkan harganya menjadi stuiver berat, yang nilainya sekitar 1 1/4 stuiver ringan.

37. Tanksaal

Tanksaal adalah nama untuk uang logam di Pulicat, tuxall. Itu juga mengacu pada mata uang di Koromandel.

38. Thail, Tael

Tael merupakan satuan berat maupun mata uang di banyak negara Timur. Semisal di China, Jepang, Tonkin, Kamboja, Siam, Aceh, Makassar, Banjarmasin dll.

Sebagai satuan berat, tael biasanya bernilai 1/16 kati atau sekitar 37 1/2 gram. Berat itu, seperti halnya berat schuitzilver, membentuk dasar sistem uang logam di Jepang dan itu juga disebut tael.

Tael terbagi atas 10 maas = 100 condrin = 1000 rin (Jepang memiliki sistem desimal). Sampai dengan tahun 1666, tael Jepang dinilai sebear 57 stuiver oleh VOC. Setelah itu, mengikuti instruksi dari Heren XVII yang ingin membawa kesatuan dalam sistem konversi mata uang Hindia yang sangat membingungkan itu, nilainya ditetapkan menjadi 70 stuiver.

Tael Cina mirip dengan tael Jepang meski nilainya sedikit lebih tinggi dan VOC menilainya dengan harga 80 stuiver. Di Tonkin, sebagai satuan berat, tael juga bernilai 1/16 kati. Sebagai uang logam, tael terbagi menjadi 10 maas dan 100 condrin, yaitu ƒ 4.12 1/2 à ƒ 4.25, karena kandungan peraknya lebih tinggi.

Di Siam, tael sebagai satuan berat bernilai 1/20 kati atau sekitar 30 gram. Sebagai uang logam, tael terbagi menjadi 16 maas dan 32 fuang. Nilainya sedikit lebih dari ƒ 7. Sementara di Kamboja, nilai tael sebagai satuan berat adalah 1/20 kati. Namun, sebagai mata uang nilainya hanya ƒ 3, karena kandungan peraknya kurang.

Di Aceh, sebagai uang logam ada tael emas berharga 4 rijksdaalder, yang terbagi menjadi 16 maas dari logam emas. Sebagai koin perak, di sana orang masih menggunakan reaal Spanyol dengan nilai 60 stuiver, yang terbagi menjadi 8 maas perak. Sedangkan di Makassar ada tael emas, yang terbagi menjadi 16 maas emas. VOC menghargainya sebagai 30 stuiver. Tael di Hindustan bernilai 11 sampai 13 ropia.

Baca Juga: Daftar Satuan Pengukuran Belanda Era VOC, dari Aam sampai Vadem

39. Thoman

Thoman merupakan hitungan mata uang logam Persia senilai ƒ 39 à 40; 10 ori, 20 riyal, 50 abassi, 80 larijn, 100 mahmudi, 200 shahi, 500 bisty, 2000 kazbegi, 4000 nim, 10.000 dinar, 20.000 fulus. Tuman dalam bahasa Persia berarti 10.000.

40. Zilvere Abacys, Abacis, Abassi

Zilvere Abacys, Abacis atau Abassi adalah mata uang perak Persia bernilai sekitar 16 stuiver; 1/50 thoman. Penamaan uang ini mengacu pada Syah Abbas I.

***

Itulah daftar nama mata uang VOC. Tak heran jika jenis uang yang berlaku cukup banyak karena memang VOC merupakan perusahaan perdagangan yang besar.

Referensi: VOC Glossary Indonesia karya Mona Lohanda (dkk)/ANRI | gambar: Wikimedia Commons