1600 - 1799, Umum, VOC

Daftar Satuan Pengukuran Belanda Era VOC, dari Aam sampai Vadem

Sebagai kongsi dagang terbesar di dunia pada masanya, ada banyak satuan pengukuran Belanda yang digunakan oleh VOC. Tak heran memang karena jalur perdagangan VOC membentang panjang dari Nusantara bagian timur hingga sepanjang Samudra Hindia menuju Eropa.

Satuan pengukuran ini digunakan di banyak tempat dan digunakan untuk beragam barang perdagangan. Meliputi ukuran berat, ukuran panjang, ukuran volume, ukuran bilangan sampai ukuran waktu.

Disarikan dari VOC Glossary Indonesia yang disusun oleh Mona Lohanda (dkk), berikut ini daftar satuan pengukuran Belanda pada zaman VOC.

Daftar Satuan Pengukuran Belanda era VOC

1. Aam

Aam adalah ukuran cairan satu gentong dengan takaran 153,6 liter atau 128 mingelen. Di Amsterdam, ukuran aam digunakan untuk minuman anggur dengan takaran 155,1 liter.

2. Asta

Asta yaitu ukuran panjang sepanjang lengan bawah dari sikut sampai ke ujung jari tengah. Satu asta sama dengan 1/4 depa atau 42 cm. Dalam Bahasa Jawa, ukuran ini masih dipakai dengan nama hasta. Hasta sendiri merupakan kata pinjaman dari Bahasa Sanskerta.

3. Batman

Batman adalah satuan ukuran berat Persia yang senilai men-i-tabriz (lihat men-i-tabriz).

4. Bhaar, Bhaaren

Bhaar atau bhaaren berasal dari Bahasa Sanskerta, bahara yang artinya ukuran berat. Dalam Bahasa Indonesia adalah bahar. Ini merupakan ukuran pribumi yang dipakai hampir di seluruh Asia Tenggara. Konversinya yaitu, 1 bahar = 3 pikul, atau 170 kg, atau 375 pon Belanda.

Konversi ini berbeda-beda di setiap tempat, tetapi kurang lebih sekitar 180 kg merica dan 272 kg cengkeh. Untuk mas, 1 bahar menjadi 7,25 kg mas. Di Maluku, yang berlaku adalah bahar Portugis yang nilainya setara dengan 550 pon Amsterdam. Sedangkan bahar Jawa senilai 220 pon.

5. Capoenen, Kapoen, Kappan

Capoenen, kapoen, kappan adalah alat penimbang Persia, terdiri dari sebatang besi dengan pemberat yang bisa digeser-geser. Barang yang ditimbang digantungkan pada ujung terpendek batang yang bertumpu pada suatu poros.

6. Carga

Carga adalah beban yang dibawa unta di Persia. Ukurannya yaitu dua bal. Jumlah berat total paling banyak sebesar 423 pound dan terbagi atas 36 men-i-sjah.

7. Ceer

Ceer berasal dari Bahasa Hindustan, ser. Satuan berat ini nilainya berbeda di setiap tempat. Namun, biasanya sekitar 80 ropia-sicca atau sekitar 1,7 pon.

satuan pengukuran belanda untuk panjang
ilustrasi satuan pengukuran panjang (canva)

8. Cobido, Cubido, Cubite

Cobido, cubido, atau cubite berasal dari Bahasa Latin, cubitum yang artinya sikut. Ini adalah satuan ukuran panjang di India. Nilainya berbeda di berbagai tempat, tetapi kurang lebih sekitar 70 cm.

9. Corgie, Corge

Corgie atau corge adalah bundelan dari 20 lembar kain tenun. Ukuran ini berasal ari Bahasa Hindustan, corge yang berarti dua puluh.

10. Daatsen, Daetchin, Datjing

Daatsen, daetchin, atau datjing dalam terminologi Bahasa Indonesia adalah dacin. Kata ini berasal dari Bahasa Cina, ta-ch’ing atau dai ching. Dacin adalah tongkat timbang dengan neraca lengan yang tak sama panjang.

Berat yang harus ditimbang tergantung pada lengan yang pendek, sementara pada bagian lengan yang panjang dengan takik-takik terdapat anak timbagnan yang dapat digeser untuk memperlihatkan berat beban. Timbangan ini masih biasa digunakan di negara-negara timur.

Daftar Satuan Pengukuran Belanda Berikutnya

11. Duym, Duim

Duym atau duim dalam Bahasa Indonesia adalah dim. Ini merupakan ukuran panjang dengan 1 dim = 1/11 kaki atau 2,6 cm.

12. El, Amsterdamse

El atau Amsterdamse adalah ukuran panjang dengan 1 el = sekitar 69 cm (lihat juga elle).

13. Elle, Ellen

Dalam Bahasa Indonesia, elle atau ellen disebut elo. Elle adalah ukuran panjang Eropa yang dipakai dalam perdagangan tekstil di Asia. 1 Elle = sekitar 45 inci atau 0,688 meter.

14. Facaar

Facaar berasal dari Bahasa Jepang yaitu hakaru yang artinya untuk mengukur (to measure). Ini merupakan satuan ukuran berat di Tonkin dan Jepang. Koin perak Jepang bernilai sekitar 1,20 gulden.

15. Frasel

Frasel adalah satuan ukuran berat yang biasa dipakai di Arab. Nilai 1 Frasel sekitar 1/15 bahar. Pada awal abad ke-17, frasel bernilai sekitar 20 pon Belanda. Dalam perkembangannya, nilai itu kemudian berubah.

Dasar sistem berat Arab adalah man atau 5/8 pon Belanda; 10 man atau 26 1/4 pon adalah 1 frasel. Dengan begitu, nilai frasel bervariasi antara 20 dan 26 1/4 pon.

16. Gantang

Gantang adalah satuan berat yang nilainya berbeda menurut wilayahnya. Di Jawa Barat dan Jawa Tengah, 1 gantang biasanya sekitar 1/10 pikul atau 10 kati atau 12 pon. Sementara di Jawa Timur, 1 gantang hanya sekitar 5 kati. Di Borneo, ada gantang yang senilai 4,5 pon. Sedangkan di Batavia, 1 gantang ditetapkan pada 13 1/3 pon. Di Mataram, 1 gantang beratnya 8 pon. Di Ambon, 1 gantang sekitar 17,5 pon.

17. Glas

Glas adalah penunjuk waktu di atas kapal. Jika dikonversikan, 1 glas adalah 30 menit.

Baca Juga: Daftar Penamaan Kapal Zaman VOC, dari Canoa sampai Paduakang

18. Gulden

Gulden adalah satuan hitungan dalam administrasi pembukuan VOC, nilainya sekitar 20 lichte stuiver. Dalam konversi lain, 3 gulder sama dengan 1 rijksdaalder.

19. Halffalmen, Halfaam

Halffalmen atau halfaam adalah ukuran isi dengan takaran 64 mingelen atau sekitar 76,8 liter.

20. Kan

Kan adalah ukuran isi untuk cairan. Takaran 1 kan sekitar 1,51 liter.

21. Kandijl

Kandijl dalam Bahasa Portugis adalah candil atau candim. Ini merupakan ukuran beban yang bisa dibawa oleh sekelompok sapi.

Ukuran 1 kandjil sekitar 480 pon di Machilipatnam atau 520 pon di Golconda. Takaran lainnya, 1 kandjil = 4 pikul. Kandjil juga merupakan ukuran lahan sekitar 75 are atau sekitar 30 hektar.

22. Karaat

Karaat dalam Bahasa Indonesia adalah karat. Ini satuan berat untuk mengukur logam mulia. Nilai 1 karaat sekitar 1/24 mark dan terbagi menjadi 12 grein. Dalam perdagangan berlian, 1 karaat adalah 4 grein atau sektiar 1/5 gram.

23. Katti, Cattij

Katti atau cattij adalah satuan berat senilai 1/100 pikul atau sekitar 6 hektogram. Di Banda, 1 kati beratnya 5 3/4 pon. Katti aslinya satuan berat Cina yang berarti 16 tael.

24. Kojan, Kojang

Kojan atau kojang dalam Bahasa Indonesia adalah hoyan. Ini merupakan satuan berat. Takaran 1 kojang beras sekitar 1.750 kg. Di Batavia, 1 kojang sama dengan 27-28 pikul. Nilai kojang berbeda-beda di setiap wilayah dan jenis produk. Namun, pada umumnya setara 3.500 pon Belanda atau 1.700 kg.

Untuk garam, 1 kojang adalah 40 pikul atau 2.420 kg. Pada abad ke-17, VOC menghitung 1 kojang untuk 23 pikul lalu menjadi 32 pikul. Ukuran 30 pikul nilainya sekitar 1.500-2.000 kg.

Yuk, Lanjut Baca Satuan Pengukuran Belanda era VOC

25. Kranjang

Kranjang adalah satuan berat yang nilainya bervariasi untuk setiap produk. Untuk tembakau Cina, 1 kranjang sektiar 0,5 pikul. Sementara untuk tembakau Jawa, 1 kranjang sekitar 0,2 pikul. Untuk gambir, 1 kranjang sekitar 1,2 pikul. Sedangkan untuk produk lain setara dengan 1 pikul.

26. Laxa

Laxa dalam terminologi Bahasa Indonesia adalah laksa. Ini merupakan satuan ukuran yang nilainya 10.000 potong.

ilustrasi satuan pengukuran volume
ilustrasi satuan pengukuran volume (canva)

27. Legger, Leggher

Legger atau leggher adalah tempayan besar untuk air atau minuman anggur besar yang disimpan dalam kapal. Isinya sekitar 400 liter atau 563 liter. Untuk air, 1 legger sebanyak 500, 750, atau 1.000 kan Belanda. Tempayan yang lebih kecil disebut varken.

28. Lood

Lood adalah satuan berat senilai 1/16 mark.

29. Man, Manties, Mantjes

Di Asia Barat, man atau manties atau mantjes dikenal untuk satuan ukuran dari berbagai macam berat barang. Di Arab, misalnya, 1 man senilai dengan 2 5/8 pon Belanda, tetapi ada juga man yang bernilai 20, 24, 36, 53, 68 dan 74 pon.

Perbedaan ukuran ini tidak hanya ditentukan oleh negara, tetapi juga barang dagangan yang harus ditimbang. Contohnya saja nila yang paling banyak dijual dengan man seukuran 36 pon, sementara sulfur dengan man seukuran 68 pon.

Di negara yang sama bisa juga terdapat dua jenis ukuran man. Di Gujarat, ada man besar seukuran 36,5 pon dan ada man kecil dengan ukuran 35,5 pon. Terlepas dari nilai lokal, man selalu terbagi dalam 40 ceer. Nilai 10 man adalah 1 frasel, sedangkan 150 man adalah 1 bahar.

Kata man sendiri bukan berasal dari Bahasa Portugis, moa yang berarti tangan. Namun, man berasal dari Bahasa Mesopotamia kuno dan muncul dalam Bahasa Yunani klasik dan Bahasa Latin sebagai mina.

30. Mark

Mark adalah satuan berat untuk menimbang emas, perak dan batu mulia. Ukuran 1 mark biasanya 230,4 gram. Meski begitu, ada beberapa pembagian peringkat yaitu 1 mark = 12 penningen = 24 karaat = 288 grein = 4920 milligram; 1 mark = 8 once = 16 lood = 64 quent = 160 engels = 5120 ase; 1 mark = 10 mat.

Dalam ilmu kedokteran, mark juga dipakai untuk satuan berat. Pembagiannya adalah 1 mark = 8 ons = 64 drachmen = 192 scrupel = 3840 grein, dan 1 mark = 16 lood = 288 grein.

31. Men-i-sjah

Men-i-sjah adalah satuan berat Persia yang nilainya setara dengan 11,5 pon Belanda atau 5,89 kg. Ukuran men-i-sjah juga bisa dibagi menjadi 2 men-i-tabriz atau 1/36 carga. Secara harfiah, men-i-sjah adalah ‘raja manusia’.

32. Men-i-tabriz

Men-i-tabriz adalah satuan berat Persia, nilainya sekitar setengah men-i-sjah atau senilai dengan batman. Nama men-i-tabriz berasal dari kota Tabriz.

33. Mingelen

Mingelen adalah satuan isi dengan nilai sekitar 1,2 liter atau terbagi dalam 8 mitsjes.

34. Moude

Moude adalah ukuran untuk gandum. Dalam istilah lain, moude berarti tempat susu diproses menjadi krim susu.

35. Mutsje

Mutsje adalah ukuran isi dengan nilai sekitar 150 centiliter.

H2Satuan Pengukuran Belanda era VOC Tinggal Beberapa Lagi, Nih

36. Oncen, Ons

Oncen atau ons adalah ukuran berat dengan nilai sekitar 28 gram. Di Indonesia, 1 ons sama dengan 100 gram.

37. Panje

Panje merupakan secarik atau sepotong linen. Dalam Bahasa latin adalah pannus dan dalam Bahasa Portugis adalah pano yang artinya secarik kain. Di Belanda, kata ini masih ada dengan sebutan paan.

38. Parra, Parren

Parra atau parren merupakan satuan ukuran untuk padi-padian. Nilainya berbeda di mana-mana sehingga biasanya beratnya ditambahkan. Di Pulicat, ada parra senilai 48 pon sementara di Ceylon nilainya 40 pon dan di Nagapattinam seberat 37,5 pon. Sedangkan di Pegu, beras diperdagangkan dengan parra senilai 52 pon. Di Malabar, parra berbobot 40 pon.

39. Penning

Penning adalah satuan berat untuk menimbang logam mulia. Nilai 1 penning adalah 1/12 mark atau 2 karat. Nilainya juga sama dengan koin senilai 1/320 gulden = 1/16 stuiver = 1/2 duit. Satuan hitungan terkecil yang terdapat di buku VOC yaitu sekitar 1/16 stuiver.

40. Pikol

Pikol dalam terminologi Bahasa Indonesia adalah pikul. Ini merupakan ukuran yang bisa dibawa sebanyak mungkin dengan cara diangkut dengan pikulan. Takaran beratnya seperti 100 kata atau sekitar 60 sampai 62,5 kg, atau sekitar 125 sampai 133,3 pon.

Jika dalam satu pikul membawa dua kantong lada maka beratnya bisa sekitar 60 kg atau 125 pon Belanda atau 62 kilo timah. Ukuran lainnya, 1 pikol bisa terbagi menjadi 10 gantang dan 100 kati.

41. Soekels, Sokkels

Soekels atau sokkels adalah keranjang atau kantong dari anyaman ilalang, tikar, atau daun pohon seperti yang digunakan untuk kemasan fuli, tembakau dan sejenisnya. Pada saat transportasi atau penyimpanan di gudang, fuli bisa menjadi kering rapuh atau justru terlalu lembab sehinnga bisa menyebabkan cacing masuk. Satu sokkels fuli adalah 28 kati Banda atau 161 pon.

42. Span

Span dalam terminologi Bahasa Indonesia adalah jengkal. Ini merupakan ukuran jarak yang nilainya antara ibu jari dan jari kelingking telapak tangan yang direntangkan.

43. Tak

Tak, dalam Bahasa Indonesia adalah lempeng, yaitu satuan bilangan untuk 10 lempeng sagu atau potongan tipis sagu.

44. Vadem

Vadem, dalam Bahasa Indonesia dalah depa, yaitu ukuran panjang senilai 6 kaki atau 66 inci atau sekitar 1,69 meter.

***

Itulah satuan pengukuran Belanda era VOC. Jika kamu perhatikan, beberapa di antaranya masih digunakan sampai sekarang, lho.

Referensi: VOC Glossary Indonesia karya Mona Lohanda (dkk)/ANRI | gambar: Canva