<1500, Praaksara

Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia Secara Singkat

Sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia merujuk pada proses panjang terjadinya evolusi bumi. Saat kita membentangkan peta dunia, akan terlihat dengan jelas letak kepulauan ini di antara Benua Asia dan Australia.

Proses terbentuknya Kepulauan Indonesia tentu berkaitan dengan empat periode evolusi bumi. Seperti diketahui, ada empat periode pada proses pembentukannya yaitu zaman zoikum, palaezoikum, mesozoikum, dan neozoikum.

Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Aktivitas Lempeng Bumi

Jika dilihat dari periode evolusi bumi tersebut, keadaan geografis Indonesia bisa diperhatikan sejak masa paleozoikum (masa kehidupan tertua). Saat itu, Kepulauan Indonesia masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas.

Pada proses yang panjang, aktivitas tektonis dan vulkanis yang ada dalam bumi mengubah bentuk daratan. Lempeng-lempeng dunia saling bergerak dan membentuk daratan baru.

Sebagian wilayah Kepulauan Indonesia merupakan titik temu dari tiga lempeng dunia, yaitu Lempeng Eurasia di utara, Lempeng Indo-Australia di selatan, dan Lempeng Pasifik di timur. Lempeng-lempeng tersebut melakukan pergerakan secara tektonis.

Pergerakan lempeng-lempeng tersebut bisa berupa subduksi (pergerakan lempeng ke atas), obduksi (pergerakan lempeng ke bawah), kolisi (terjadinya tumbukan lempeng), atau divergensi (tabrakan antar lempeng). Sampai sekarang, pergerakan lempeng-lempeng tersebut masih terus berlangsung.

Setiap terjadinya pergeseran atau perbenturan lempeng-lempeng menimbulkan dampak yang berbeda. Namun, pergerakan lempeng-lempeng tersebut menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia menjadi wilayah yang sangat aktif secara tektonis sehingga menjadi wilayah yang rawan gempa.

Pada periode berikutnya, yaitu masa mesozoikum, aktivitas tektonis sangat aktif dan menggerakkan lempeng-lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Fase ini dikenal sebagai fase tektonis atau orogenesa larami sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah.

Benua Eurasia terpecah menjadi pulau-pulau. Sebagian di antaranya bergerak ke arah selatan yang membentuk deretan pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta deretan pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda.

Benua Australia pun melewati fase yang sama. Sebagian daratannya bergerak ke arah utara membentuk pulau-pulau Timor, pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur, dan pulau-pulau di Maluku Tenggara.

Baca Juga: Proses Evolusi Bumi Dibagi Dalam 4 Periode, Sudah Tahu?

Kepulauan Indonesia dikelilingi laut

ilustrasi peta Indonesia
ilustrasi peta Indonesia (Wikimedia Commons/Peter Fitzgerald)

Pergerakan pulau-pulau hasil pemisahan dari Benua Eurasia dan Australia tersebut adalah akibat aktivitas tektonis yang sangat aktif. Inilah yang membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa tersier sekitar 65 juta tahun lalu.

Dalam perkembangannya, sebagaian besar daratan Sumatra, Jawa, dan Kalimantan tenggelam menjadi laut dangkal. Ini sebagai akibat kenaikan permukaan laut yang dikenal dengan transgresi.

Kala itu, Sulawesi juga sudah mulai terbentuk. Daratan Papua pun sudah mulai bergeser ke arah utara. Meskipun saat itu, Papua masih didominasi cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping.

Terbentuknya Rangkaian Pegunungan Aktif

Sekitar lima juta tahun lalu atau pada era pliosen, terjadi pergerakan tektonis dan kegiatan vulkanis yang sangat kuat. Akibatnya, terjadi proses pengangkatan permukaan bumi. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah rangkaian perbukitan serta rangkaian pegunungan api aktif.

Kegiatan tektonis dan vulkanis ini terus terjadi hingga awal masa pleistosen (sektiar 1,8 juta tahun lalu). Sehingga dikenal sebagai kegiatan tektonis plio-pleistosen. Aktivitas tektonis ini berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia yang sudah terbentuk.

Suburnya Wilayah Pegunungan Melahirkan Keanakeragaman Hayati

Terbentuknya pegunungan membuat wilayah Kepulauan Indonesia subur. Banyak keanekaragaman hayati yang lahir dan berkembang di wilayah ini. Tak heran jika wilayah ini menjadi habitat bermacam jenis flora dan fauna.

Salah satu ilmuwan terkenal yang meneliti tentang flora dan fauna di Indonesia adalah Alfred Russel Wallace. Berdasarkan ciri khusus flora dan faunanya, Wallace kemudian membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda.

Pertama adalah Paparan Sahul di sebelah timur, kedua yaitu Paparan Sunda di sebelah barat. Fauna yang berada di sebelah timur disebut dengan Australia Malayan region, sedangkan yang di sebelah barat dinamakan Indo-Malayan region.

Di antara kedua wilayah tersebut, terdapat garis Wallacea yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah utara. Garis ini merupakan garis imajiner yang membedakan karakteristik fauna di kedua wilayah tersebut.

ilustrasi peta paparan sunda dan paparan sahul
ilustrasi peta paparan sunda dan paparan sahul (Wikimedia Commons/Maximilian Dorrbecker)

***

Proses sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia berlangsung sangat lama. Daratan di Indonesia yang merupakan pecahan dari Asia dan Australia menjadikan wilayah ini beranekaragam dalam banyak hal. Apalagi, jumlah pulau yang mencapai 17 ribu menjadikan Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia.

Referensi: disarikan dari buku Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas X karya Restu Gunawan dkk/Kemendikbud | gambar: Canva & Wikimedia Commons