<1500, Praaksara

Sejarah Singkat Homo Wajakensis atau Manusia Wajak

Homo wajakensis dikenal juga sebagai manusia Wajak. Ini merupakan salah satu manusia purba jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia.

Manusia Wajak tidak hanya tinggal dan mendiami Kepulauan Indonesia bagian barat saja. Akan tetapi, manusia Wajak ini juga hidup di sebagian Kepulauan Indonesia bagian timur.

Penemuan Homo wajakensis atau manusia Wajak

Penemuan pertama Homo wajakensis

Homo Wajakensis atau manusia Wajak pertama kali ditemukan pada 1889 oleh B.D. van Rietschoten. Lokasi penemuannya di sebuah ceruk yang tedapat di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat, Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.

Fosil penemuannya berupa tengkorak, termasuk fragmen rahang bawah serta beberapa buah ruas leher. Tengkorak ini diperkirakan milik seorang perempuan yang berusia sekitar 30 tahun. Temuan manusia purba jenis ini tercatat sebagai yang pertama di Asia.

Setelah diteliti, temuan yang kemudian diberi nama manusia Wajak tersebut dimasukkan dalam golongan manusia Homo sapiens.

potret fosil manusia Wajak atau Homo wajakensis
potret fosil manusia Wajak atau Homo wajakensis (Wikimedia Commons/Midori)

Ciri-ciri Homo Wajakensis atau manusia Wajak yang ditemukan van Rietschoten, yaitu:

  • mukanya datar dan lebar
  • akar hidungnya lebar
  • bagian mulutnya menonjol sedikit
  • dahinya agak miring dan di atas matanya terdapat busur kening yang terlihat jelas
  • volume otak sekitar 1.630 cc.

Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Manusia Purba Indonesia Zaman Praaksara

Penemuan kedua Homo wajakensis

Selang setahun kemudian pada 1890, ditemukan manusa Wajak kedua oleh Eugene Dubois. Lokasi penemuannya di tempat yang sama.

Folis penemuan yang ditemukan oleh Dubois berupa fragmen-fragmen tulang tengkorak, rahang atas dan rahang bawah. Terdapat juga tulang paha dan tulang kering. Pada temuan tengkorak ini juga terlihat busur kening yang nyata.

Pada tengkorak temuan Dubois diperkirakan berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri:

  • pada tengkorak laki-laki terdapat perlekatan otot yang nyata
  • rahang bawah besar
  • gigi-giginya besar
  • dari tulang pahanya dapat diketahi bahwa tinggi tubuhnya sekitar 173 cm.

Dari kedua temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia Wajak atau Homo wajakensis sudah termasuk ke dalam jenis Homo sapiens. Itu terlihat jelas dari postur tubuhnya yang tinggi dan isi tengkoraknya yang besar.

Manusia Wajak menurunkan sub-ras Melayu Indonesia

Menurut para ahli, manusia Wajak memiliki ciri-ciri yang menyerupai baik ras Mongoloid maupun Austromelanosoid. Namun, ciri-ciri Mongoloidnya lebih banyak dibandingkan dengan ras Australoid dan Melanosoid.

Diperkirakan, sub-ras Melayu Indonesia berasal dari manusia Wajak ini. Ada kemungkinan juga manusia Wajak ini berevolusi menjadi ras Austromelanosoid yang kita kenal.

***

Dengan penemuan Homo wajakensis atau manusia Wajak, kita menjadi tahu bahwa pada sekitar 40.000 tahun yang lalu, Kepulauan Indonesia sudah ditempati oleh manusia berjenis Homo sapiens. Namun, jenis Homo sapiens ini memiliki ras yang sukar dicocokkan dengan ras-ras pokok yang dikenal sekarang.

Manusia Wajak pun dianggap sebagai ras tersendiri. Manusia Wajak tidak berevolusi langsung dari jenis Pithecanthropus, tetapi diperkiarakan dari tahanap Homo neanderthalensis yang belum ditemukan di Indonesia.

Referensi: gambar Wikimedia Commons dan Canva