Museum Konferensi Asia Afrika: Profil Singkat dan Alamat

January 4, 2023February 2, 2023 by RP Budiman

Museum Konferensi Asia Afrika terletak di Bandung. Sesuai namanya, museum ini menjadi salah satu rujukan untuk mengetahui sejarah mengenai Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung pada 1955.

Koleksi yang terdapat di museum berupa benda dan foto dokumenter yang berkaitan dengan pelaksanaan konferensi. Bangunan museum sendiri merupakan tempat bersejarah yang sudah berdiri sejak tahun 1890-an.

Sejarah singkat Museum Konferensi Asia Afrika

Museum menempati gedung bergaya art deco yang didirikan pada tahun 1895. Dulunya ini merupakan tempat perkumpulan orang-orang Eropa.

Pada masa pendudukan Jepang, nama gedung berubah menjadi Dai Toa Kaikan. Nama gedung kembali berganti setelah Indonesia merdeka. Jelang pelaksanaan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, gedung direnovasi dan namanya menjadi Gedung Merdeka.

Museum Konferensi Asia Afrika merupakan museum khusus yang digagas oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1980.

Rencana pendirian museum kemudian diwujudkan oleh Joop Ave, sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun KAA.

Pelaksanaannya bekerja sama dengam berbagai lembaga seperti Departemen Luar Negeri, Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran. Pelaksana teknisnya adalah PT Decenta, Bandung.

Museum Konferensi Asia Afrika diresmikan pada tanggal 24 April 1980 oleh Presiden Soeharto. Peresmian museum bertepatan dengan peringatan 25 tahun KAA.

Pada perkembangannya museum direnovasi menjelang peringatan KAA yang ke-50 tahun. Saat ini museum KAA berada di bawah kepemilikan dan pengelolaan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.